DAFTAR TULISAN

INFO DUNIA ISLAM



E. MENGENAL 9 SYUHADA GAZA MAVI MARMARA
2010-06-14 11:45:00

kispa.org-ISTANBUL– Rasakanlah Anda duduk sejenak di sebuah bangku panjang di depan dapur kabin penumpang dek 3 kapal Mavi Marmara. Tadinya arahnya ke Gaza, saat itu dipaksa ke arah Ashdod. Tentara komando Israel sudah menguasai kapal. Serangan brutal baru saja selesai. Penjajahan kecil baru saja dimulai.
Di depan Anda, terbujur empat sosok jenazah. Tidak semua Anda kenal nama dan pribadinya. Tapi selama berhari-hari Anda bersama mereka. Sholat bersama, berdoa bersama, makan bersama, bekerja bersama, menuju ke arah yang sama, dengan niat yang sama, mencari ridha Allah saja.

Bahasa Turkinya tidak Anda fahami, tetapi senyum tulus dan jabatan tangan eratnya bisa Anda hayati. Anda tidak mengenal semua nama dan pribadinya, tetapi rasanya sudah bersaudara dengan mereka selama berpuluh tahun.

Izinkan saya memperkenalkan para Syuhada ini kepada Anda. Para Syuhada tidak mati, kata Allah. Tapi rasanya rugi karena belum sempat mengenal mereka lekat-lekat dan mereka yang beruntung ini sudah pergi.

Sahabatku Cevdet (dibaca Jaudat), saya tidak menyangka persaudaraan kita begitu ringkas. Dengan ikhlas dan enteng kau berjaga setiap jam 6 pagi, untuk memenuhi keperluanku akan internet di press room, karena jam-jam begitu Jakarta sudah menunggu berita dari Mavi Marmara. Padahal aku tahu, kau selalu tak tidur sampai hampir pagi melayani keperluan puluhan wartawan.

Kata seorang sahabatmu, tentara komando Israel menembakmu dari jarak dekat saat kau memotret mereka turun dari helikopter biadab itu. Kubuka selimut yang menutup wajah jenazahmu. Kulihat ada satu titik hitam di antara kedua matamu. Titik hitam jalan masuk peluru yang menembus otak dan tengkorak belakangmu. Kulirik darah segar masih menetes di bawah kepalamu.

Titik hitam itu pintumu ke Syurga Firdaus insya Allah. Jangan lupa pada kami. Doakan kami mendapat keberuntungan seperti engkau. Kau telah menunaikan janjimu. Doakan kami seberani dan seistiqamah engkau.

1. Ibrahim Bilgen, 61 tahun, seorang insinyur listrik dari kota Siirt. Anggota Organisasi Kehormatan Insinyur-insinyur Listrik Turki. Aktif di politik melalui Partai Saadet menjadi calon legislatif pada pemilu tahun 2007 dan pemilu lokal di Siirt 2009. Menikah dan dikaruniai 6 orang anak.


2. Ali Haydar Bengi, 39 tahun, membuka usaha perbaikan telepon di Diyarbakir. Lulus dari Universitas Al-Azhar, Kairo, jurusan Sastra Arab. Menikah dengan Saniye Bengi; dikaruniai empat anak, Mehunur (15 tahun), Semanur (10 tahun) serta kembar Muhamad dan Senanur (5 tahun).


3. Cevdet Kiliçlar, 38 tahun, dari Kayseri. Lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Marmara; pernah menjadi wartawan untuk surat kabar National Gazette dan Anatolia Times. Setahun belakangan ia menjadi reporter sekaligus webmaster situs IHH (Insani Yardim Vakfi). Menikah dengan Derya Kiliçlar; dikaruniai seorang putri bernama Gülhan, dan putra bernama Erdem.

4. Çetin Topçuoglu, 54 tahun, dari Adana. Bekas pemain sepak bola amatir dan juara Tae Kwon Do, yang pernah melatih Tim Nasional Tae Kwon Do Turki. Menikah dengan Çigdem dan dikaruniai seorang putra, Aytek. Çigdem ikut di kapal Mavi Marmara, dan bertugas sebagai amirah (pemimpin) di kabin perempuan.


5. Necdet Yildirim, 32 tahun, seorang pekerja kemanusiaan IHH dari Malatya. Menikah dengan Refika Yildirim; dikaruniai seorang putri berusia tiga tahun, Melek.
6. Fahri Yaldiz, 43 tahun, seorang petugas pemadam kebakaran di kota Adiyaman. Sudah menikah dan dikaruniai empat orang putra.
7. Cengiz Songür, 47 tahun, dari Izmir. Menikah dengan Nurcan Songür; dikarunai enam putri dan seorang putra.
8. Cengiz Akyüz, 41 tahun, dari Iskenderun. Menikah dengan Nimet Akyüz ; dikaruniai tiga anak Furkan (14 tahun), Beyza (12 tahun) dan Erva Kardelen (9 tahun).
9. Furkan Dogan, 19 tahun, sedang duduk di bangku SMA di Kayseri High School dan sedang menunggu hasil ujian masuk universitas; bercita-cita jadi dokter. Putra dari Dr. Ahmet Dogan, seorang profesor di Universitas Erciyes. Furkan berkewarganegaraan dual Turki-Amerika, dan memiliki dua orang saudara.** (Sahabat Al-Aqsha, dari berbagai sumber berbahasa Inggris dan Turki)


D.SURAT DARI GAZA: "JANGAN LUPAKAN KAMI; KALIANLAH YANG KAMI MILIKI SEKARANG"
2010-06-08 19:27:41


kispa.org - Ummu Taqi, seorang ummahat dari Gaza, Palestina diwawancarai oleh Islam Channel beberapa waktu lalu. Setelah wawancara, Ummu Taqi menulis sebuah surat dalam bahasa Arab yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, surat ini ditujukan kepada kaum Muslimin di seluruh dunia. Berikut isi suratnya:

Assalamualaikum,

Saudara dan saudari yang saya sayangi, saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengirimkan pesan dari para muslimah di Gaza. Silakan dengarkan situasi kami dan beritahu semua orang.

Situasi yang kami hadapi sangat mengerikan namun iman kami alhamdulillah kuat, walaupun kami tidak memiliki air, dan jika pun ada air itu tercemar dan kami tidak memiliki uang untuk membeli air mineral. Ketika kami punya uang, para penjual air berkata bahwa terlalu berbahaya bagi mereka sendiri untuk berjalan keluar dan mendapatkan pasokan air yang baru. Kami tidak memiliki gas, dan bahkan sama sekali tidak ada selama empat bulan terakhir. Kami memasak makanan kecil yang kami miliki dalam api yang kami bikin sendiri.

Orang-orang kami telah kehilangan semua pekerjaan mereka. Mereka menghabiskan hari-hari mereka di rumah sekarang. Suami saya seharian hanya pergi dari satu tempat ke tempat lain hanya untuk mencari air. Dia biasanya kembali dengan tangan kosong. Tidak ada sekolah, tidak ada bank, hampir tidak ada rumah sakit yang terbuka. Kami selalu sadar bahwa hidup kami sangat riskan walaupun ada di ruangan apalagi di luar. Mereka (Israel) memberi kami jam malam antara pukul 01.00 sampai dengan- 04:00 dini hari. Pada jam itulah kami boleh keluar, dan Israel berkata "silakan cari pasokan untuk kalian," tapi itu adalah dusta.

Kami makan nasi dan roti hanya satu kali dalam satu hari. Daging dan susu adalah sebuah kemewahan. Mereka menggunakan bahan kimia di daerah-daerah yang berada di perbatasan.

Kami diberitahu bahwa orang-orang berdemonstrasi di seluruh dunia. Masya Allah. Kenyataan bahwa kalian pergi ke kedutaan besar dan meninggalkan rumah kalian, membuat kami merasa bahwa kami tidak sendirian dalam perjuangan ini.

Tapi kemudian kalian bisa pulang ke rumah dan mengunci pintu kalian. Kami tidak bisa melakukan itu. Saya harus meninggalkan rumah saya di lantai dua setiap malam dan tinggal dengan kakak saya di lantai dasar. Jika ada serangan, dari lantai dasar, kami bisa pergi lebih lebih cepat.

Ya, kami lelah. Ketika kami mendengar roket dan bom dan melihat pesawat yang terbang terlalu dekat dengan gedung kami, saya berteriak dengan anak saya yang masih kecil dan suami saya merasa tak berdaya.

Dalam semua ini tidak ada satu pun selain Allah (swt) yang dapat menyelamatkan kami. Tetapi ummah juga bertanya-tanya dimana tentara, dimana kemenangan itu? Jangan lupakan kami karena kalian semualah yang kami miliki sekarang. Sumbangan kalian sama sekali tidak sampai kepada kami, dan ketika Israel membuka perbatasan, sumbangan itu hanya untuk beberapa gelintir saja. Teruslah beramal karena Allah dan berdoa bahwa kemenangan akan segera datang, Insya Allah.

Wassalam,

Ummu Taqi.

(eramuslim/din)


C.KESAKSIAN 3 AKTIVIS FREEDOM FLOTILLA DARI INDONESIA
2010-06-04 08:16:03

kispa.org - Apa yang terjadi di ketika Israel menyerang Kapal Mavi Marmara diungkapkan oleh 3 aktivis dari Indonesia yang tergabung dalam Kafilah Freedom Flotilla, Kafilah yang terdiri dari 50 lebih negara di dunia, termasuk Indonesia, bertujuan untuk mengirimkan bantuan dengan menembus blokade Israel yang dilakukan terhadap warga Gaza selama 4 tahun terakhir. Berikut wawancara oleh Asyari Usman, BBC, kepada 3 aktivis dari Indonesia.

Wisnu Pramudya dari Sahabat al-Aqsa menuturkan bahwa penyerbuan tersebut.

“Saat itu kami hampir menyelesaikan sholat subuh berjamaah yang dilakukan di buritan (bagian belakang) kapal pesiar Mavi Marmara,” ujar Wisnu yang dihubungan oleh Asyari Usman per telefon, Rabu malam.

“Orang-orang yang belum selesai sholat pun berhamburan, dan saya sendiri tidak konsentrasi lagi.”

Menurut Wisnu, para relawan spontan melemparkan apa saja yang mereka dapat ketika pasukan elit Israel mencoba menaiki kapal mereka. Begitu juga ketika mereka turun dengan tali dari helikopter, sebagian relawan merasa tentara Israel melakukan tindakan melawan hukum sehingga mereka melakukan perlawanan.

Walaupun terjadi perkelahian antara relawan dengan pasukan komando Israel, akhirnya kapal Mavi Marmara berhasil dikuasai setelah banyak korban berjatuhan, tewas atau luka-luka.

Wisnu mengatakan, tidak mungkin para relawan akan menimbulkan ancaman serius terhadap pasukan Israel karena perlawanan yang dilakukan hanya dengan senjata seadanya.

1,5 jam yang menegangkan

Wisnu menjelaskan, sejak pasukan Israel mendarat dari helikopter sampai mereka menguasai kapal Mavi Marmara hanya berlangsung sekitar 1,5 jam saja. “Satu setengah jam yang mengerikan, penuh dengan kebrutalan tentara Israel,” kata Wisnu.

“Kami relawan yang tidak membawa apa-apa dihadapkan pada pembajak yang bersenjata lengkap.

“Masing-masing mereka membawa pistol, senjata dengan peluru tajam, senapan mesin, dan sebagainya,” tambah Wisnu Pramudya.

Tindakan kekerasan yang dilakukan pasukan elit Israel itu, menurut Wisnu, menyebabkan banyak relawan yang luka-luka.

“Saya lihat sendiri orang yang luka-luka, ada yang di kepala, di tangan, ada yang tertembus peluru, dsb,” kata Wisnu.

Ditambahkannya, semua relawan –termasuk anggota-anggota parlemen dari berbagai negara– diborgol dan disuruh berjalan menuruni kapal sewaktu merapat di pelabuhan Ashdod.

Salah seorang relawan kemudian meminta tentara Israel agar berhenti menembak, dan mengatakan kepada seluruh penumpang kapal agar tidak melawan, kata mantan Pemred salah satu majalah terbitan Jakarta itu.

Isteri Wisnu, Santi Soekanto –putri penulis kawakan Soekanto– mengatakan dia sempat ditodong dengan senapan mesin ketika tentara Israel itu memerintahkan para wanita untuk duduk di tempat tetapi masih melihat Santi melakukan gerakan.

Misi kemanusiaan

Sementara itu, Ferrry Noor dari Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (Kispa) menegaskan bahwa misi armada yang dipimpin Mavi Marmara murni untuk tujuan kemanusiaan.

Dia membantah tuduhan yang diungkapkan berulangkali oleh Israel bahwa armada itu bermaksud untuk melakukan konfrontasi.

“Kita sudah berkomiten di Istanbul dan membuat pernyataan yang ditandatangai bahwa kita murni misi kemanusiaan dan kita tidak membawa senjata,” kata Ferry.(BCC/AM/Sahabatalaqsha.com & Hidayatullah.com)


B. ISRAEL PEMBUNUH AKTIVIS PERDAMAIAN

2 Juni 2010
Kispa.org - Jumlah korban tewas dari pengambilalihan angkatan laut Israel dari Gaza konvoi bantuan telah meningkat menjadi lebih dari 20 (Insya Allah Syahid). Sementara itu tentara Israel melakukan sensor dengan ketat mengenai korban akibat serangan itu. Freedom Flotilla datang di sambut dengan tembakan pada Senin pagi oleh pasukan angkatan laut Israel di perairan internasional lebih dari 150 km (90 mil) di lepas pantai Gaza.

Ke 6 kapal Freedom Flotilla langsung diserbu oleh pasukan Israel yang turun dari helikopter.

Setidaknya 20 orang terbunuh saat dilakukan pengambilalihan Freedom Flotilla, koresponden Press TV melaporkan, serta 50 lainnya luka-luka akibat serangan tersebut. Semua ini dilakukan oleh tentara Israel di perairan Internasional.

Berita ini didapat melalui sensor yang dilakukan oleh pihak Israel yang terus berusaha memblokir semua berita yang keluar dari dalam kapal tentang jumlah korban.

Sebuah laporan di radio juga mengatakan bahwa sensor tersebut dilakukan untuk menutupi jumlah korban yang dibawa ke rumah sakit.(Viva Palestina Indonesia/din)

A. Al-Aqsha Akan Runtuh
Alam Islami

20/1/2010 | 03 Shafar 1431 H

Oleh: Tim dakwatuna.com

Seorang pakar dan peneliti masalah permukiman Al-Quds, Ala Raimawi mengkhawatirkan akibat penggalian Israel yang terus menerus terhadap Masjid Al-Aqsha Mubarak. Dalam wawancaranya dengan harian Palestine Raimawi menyebutkan, pemerintah Israel masih melanjutkan penggalian illegal mereka dalam proyek yahudisasi dan permukiman di Al-Quds. Penggalian di bawah Masjid Al-Aqsha akan mengakibatkan rubuhnya masjid tersebut dalam beberapa bulan ke depan. Mengingat semakin kritisnya fondasi yang menopang masjid di bawahnya.

Penodaan yang bertambah

Raimawi mengisyaratkan, hampir setiap hari terjadi longsor dan jalan roboh, terutama di jalan utama yang menuju Al-Aqsha dan Kota Lama. Seperti di wilayah Silwan dan di salah satu jalan protocolnya. Sejumlah pohon yang berada di dalam areal Al-Aqsha sudah pada doyong. Retakan-retakan yang menganga di sekitar Al-Quds, akibat penggalian terowongan di bawahnya.

Dengan terowongan-terowongan itu, Israel bermaksud membuat jaringan yang panjang dan lebar sebagai basis kota David yang mereka rencanakan. Pada saatnya nanti organisasi Israel akan mendeklarasikan kota tersebut, pada saat yang tepat. Raimawi menyebutkan, lebih dari 25 yayasan Israel telah membuat rencana besar dan telah memobilisasi dana yang tak sedikit untuk merealisasikan mimpinya. Rencana ini akan meningkatkan tekanan kepada para pejabat Israel di Kota Lama dan Masjid Al-Aqsha untuk merealisasikan mimpinya. Oleh karena itu, bangsa Arab dan Palestina sebentar lagi akan menyaksikan keruntuhan terbesar Masjid dan diperkirakan akan terjadi pada musim dingin ini. Sebagai bukti, penggalian Israel sudah dilakukan di sejumlah wilayah purbakala Al-Quds, sementara mereka tidak memperbolehkan siapapun merenovasinya serta menghalangi bangsa Palestina untuk mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi.

Hakikat Penggalian

Raimawi menegaskan, banyak sekali cerita tentang penggalian dan pembangunan kota terowongan yang telah mengoyak kota suci ini. Kami berupaya semaksimal mungkin menggambarkannya dari empat sudut berbeda dari Masjid Al-Aqsha. Diantara semua terowongan yang ada di Al-Aqsha, yang paling berbahaya adalah yang terletak di sebelah selatam masjid. Dimana sejumlah ormas Israel berupaya untuk membangun kota David. Suatu kota yang terbentang dari Ain Silwan hingga pagar Al-Aqsha bagian utara. Diperkirakan tahun ini merupakan tahun pemancangan di empat sudut situs terbaru dari penggalian bagian selatan masjid. Sementara tiga sudut lain masih terus berlanjut, agar semuanya menjadi tujuh wilayah galian dalam satu arah saja.

Adapun bagian barat dari Al-Aqsha yang merupakan wilayah utama dari kota Yahudi sedang dibangun di bawah masjid. Dinataranya tempat kunjungan, jalan yang menghubungkan ke bagian selatan kota di Silwan serta bagian utaranya. Disana juga terdapat sebagian besar gerbang menuju Al-quds. Sebagian lembaga Zionis menyebutkan, bahwa jumlah situs galian mencapai 13 titik. Di wilayah inilah sedang dibangun koridor dasar untuk bisa sampai kepada Qubbah Sakhra.

Data ini mengungkap tentang bahaya yang besar yang bisa saja menimbulkan longsor setiap saat.

Sementara itu, wilayah utara, ada sejumlah terowongan tepat di bagian barat daya Masjid Al-Aqsha, terutama sekolah Umar ibnu Khottob. Saat ini, galian Zionis sudah sangat terbuka. Tapi, apa yang tidak terlihat lebih besar dari apa yang terlihat selama ini.

Tujuan di lapangan

Raimawi berpendapat, tujuan ormas Zionis melakukan hal ini adalah untuk menghabisi tanda-tanda bangunan selain yahudi di Al-Quds. Hasil ini bertolak dari sejauh mana kegiatan mereka di lapangan.

Buktinya ada sekitar 25 galian lebih di bawah masjid dan daerah distrik Kota Lama. Sebagai akibat dari penghancuran 200 rumah warga Palestina, ditambah perampasan terhadap 200 rumah lainya untuk kepentingan Israel. Mereka telah memberikan surat peringatan penghancuran terhadap 1600 rumah.

Tindakan politik Zionis ini dibangun diatas penodaan secara langsung terhadap benda-benda bersejarah di Al-Quds. Seperti yang terjadi pada Batu peninggalan raja bani Umayah yang sudah di hilangkan dari Al-Aqsha. Juga penodaan terhadap kuburan bersejarah milik kaum muslimin dan pembangunan taman-taman, tempat rekreasi di atasnya. Ditambah pencurian secara besar-besaran terhadap peninggalan bersejarah bangsa Arab, terutama wilayah dimana terdapat sisa-sisa peradaban Arab Kan’an (nenek moyang bangsa Arab).

Perlindungan Amerika

Semua tindakan Zionis ini berjalan seiring dengan pandangan politik Amerika. Tampaknya ada gerakan menuju pergiliran kekuasaan terhadap kota suci ini antara bangsa Yahudi, Arab dan Kristiani. Dalam arti bahwa kekuasaan utama ada di tangan Israel dengan menambahkan otoritas mereka terhadap kota tersebut, secara undang-undang dengan perlindungan dunia internasional atas perampokan besar-besaran terhadap sejarah bangsa Arab di Al-Quds.

Raimawi menambahkan, inilah yang menjadikan kita melihat dengan kepala sendiri robohnya al-Quds sebagai akibat dari penggalian dan sebagai akibat rontoknya sejarah dan pemberian legalitas bagi pencuri Al-Quds untuk berdaulat di sana.

Dalam pada itu, Raimawi mengkritik keras sikap jumud bangsa Arab terhadap masalah Al-Aqsha ini, berupa konspirasi yang hampir final mencapai targetnya. Tampaknya kerja nyata dan gerakan merupakan udang-undang tak tertulis dari alam yang telah hilang dari ummat ini. Sebaliknya telah menjadi logika khas musuh-mush kita. Namun kali ini, tentunya kita harus kaluar dari sikap membisu kepada kerja nyata. Dari dokumentasi dan kajian atas kejahatan mereka, kepada kerja nyata dalam menghadapinya yang dapat melindungi Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha.

Sebagai usulan, harus ada upaya untuk menggabungkan semua kekuatan, baik dari pemerintahan, rakyat dan pihak-pihak terkait dengan pimpinan OKI untuk mendesak dunia internasional dan lembaga ataupun badan yang selama ini mendukung Israel. Disamping deklarasi secepatnya untuk memulai langkah nyata dalam membongkar kejahatan Zionis serta memperkarakanya ke mahkamah internasional. Sepeti juga menjadikan Al-Quds sebagai ibu kota budaya bagi semua Negara yang tergabung dalam OKI. Selain itu, diperlukan secepatnya pemahaman yang merata dan nyata tentang pentingnya dukungan dan rekonntruksi kota Al-Quds sebagai bagian dari upaya menyelamatkanya.

Sebagai rekomendasi diusulkan kepada bangsa Palestina untuk menyatukan sikap dan langkah mereka dalam masalah Al-Quds. Seperti membuat program bersama untuk mengembalikan semangat pembelaan sebagai acuan utama dan akan tetap menjadi sentral kerja kita. Terutama kita mengingatkan gerakan Hamas dan Fatah dalam hal ini. Jika tidak maka kita akan menyaksikan, Al-Quds tanpa masjid dan ummat islam tanpa kemuliaan dan sejarah yang dicuri mereka, tanpa ada pergerakan pembelaan. (asy/ip)