DAFTAR TULISAN

Selasa, 26 Januari 2010

Gadhul Bashar dan BAHAYA-nya

“Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan sebagian pandangannya dan memelihara kemaluannya. Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak daripadanya…”
Ukhty muslimah tentunya sudah tidak asing lagi mendengar terjemahan ayat di atas, yaitu firman Allah yang terdapat pada Al-Qur’an surat an-Nur ayat 31 yang menjelaskan tentang beberapa hal, diantaranya kewajiban untuk menahan pandangan (godhul bashor).
Apa yang salah dengan pandangan? Bukannya kita diberi mata untuk memandang?? Kita memang diberi mata untuk melihat ciptaan Allah, namun semua itu ada aturannya. Kita diminta untuk memalingkan pandangan dari hal-hal yang haram“Wahai Ali, janganlah pandangan pertama kau ikuti dengan pandangan berikutnya. Untukmu pandangan pertama, tetapi bukan untuk berikutnya.” (HR. llah haramkan, seperti lawan jenis yang bukan mahrom.
Lalu, kenapa ya kita harus menjaga pandangan ini? Berikut ini beberapa alasannya, yaitu:
Pandangan yang liar adalah sarana menuju yang haram. Tentang keharamannya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Abu Dawud, dishahihkan oleh Al-Hakim sesuai dengan syarat Muslim)
Membiarkan pandangan lepas adalah bentuk kemaksiatan kepada Allah
Allah berfirman dalam Al Qur’an surat An-Nur ayat 30,

Artinya, “Katakanlah kepada orang-orang yang beriman, agar mereka menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”
Masuknya setan ketika seseorang itu memandang. Masuknya setan lewat jalan ini melebihi kecepatan aliran udara ke ruang hampa. Parahnya, setan akan menjadikan wujud yang dipandang sebagai berhala tautan hati, mengobral janji dan angan-angan. Lalu ia menyalakan api syahwat dan ia lemparkan kayu bakar maksiat.
Pandangan tersebut akan menyibukkan hati Seseorang yang hatinya sibuk akan menyebabkannya lupa akan hal-hal yang bermanfaat baginya. Akhirnya, ia akan selalu lalai dan hanya mengikuti hawa nafsunya.
Para pakar akhlak pun bertutur bahwa antara mata dan hati ada kaitan eratnya. Bila mata telah rusak dan hancur, maka hatipun akan rusak dan hancur. Hati ini bagaikan tempat sampah yang berisikan segala najis. Kalau kita membiarkan pandangan lepas, berarti kita memasukkan kegelapan di dalam hati. Sebaliknya, bila kita menundukkan pandangan karena Allah berarti kita memasukkan cahaya ke dalamnya.
Allah lagi-lagi mengingatkan, masih pada surah An Nur, di ayat 35, Allah berfirman, yang artinya, “Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus , yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya) , yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Bila hati ini telah bersinar, berbagai amal kebaikan akan berdatangan dari berbagai penjuru, untuk dilaksanakan. Jangan sampai kita masih terus melanggar perintah-Nya karena tidak merasa diawasi oleh Allah. Bukankah Allah Maha Mengetahui apa yang kita perbuat?? Jadi, kita tinggal memilih, ingin memiliki pandangan yang terjaga atau tidak ?? Tentunya, dengan segala konsekuensi yang ada.

Manfaat Gadhul Bashar Itu...
Menundukkan pandangan berarti menunaikan titah Allah SWT. Tiada manusia yang bahagia di dunia dan di akhirat kecuali dengan menunaikan perintah-perintah Allah.
Menundukkan pandangan akan menguatkan hati dan membahagiakannya, mengumbar sebaliknya akan melemahkan hati dan membuat sedih dan gelisah.
Menundukkan pandangan membuat hati selalu bermesraan dengan Allah SWT. Sebaliknya mengumbar pandangan akan memporak-porandakan hati dan fikiran.
Menundukkan pandangan akan melahirkan hati yang gagah dan berani hingga membuat seseorang memiliki wawasan luas dan argumentasi yang kuat. Dalam sebuah atsar dikatakan, orang yang mampu menyingkirkan hawa nafsunya, maka ia mampu memisahkan syaitan dari naungannya.
Menundukkan pandangan akan menyebabkan hati menjadi ceria, gembira dan lapang.
Menundukkan pandangan akan melepaskan hati dari tawanan syahwat, sebagaimana sering dikatakan :”Orang yang tertawan oleh pandangan matanya, maka itulah sebenarnya tawanan.”
Menundukkan pandangan akan membentengi seseorang dari pintu syaitan.
Menundukkan pandangan akan menguatkan akal dan menambah kecerdasan.
Menundukkan pandangan akan menyelamatkan hati dari mabuk syahwat dan mendengkur dalam kelengahan. Allah berfirman :” Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing dalam kemabukkan (kesesatan).” (Al-Hijr:71)
Menundukkan pandangan akan membentengi hati dari jalan masuknya syaitan.. Sesungguhnya syaitan la’natullah masuk bersamaan dengan pandangan lalu menembus ke dalam hati.
Menundukkan pandangan akan mengosongkan hati (dari macam-macam kemaksiatan) untuk berfikir mengenai kemaslahatan dan sibuk dengannya. Kerana pandangan bisa memalingkan seseorang dari berzikir kepada Rabb-nya. Allah SWT berfirman : “Dan, janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah kami lalaikan dari mengingat kami (berzikir) serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.”(Al-Kahfi:28)
Menundukkan pandangan merupakan mahar (maskawin) bagi bidadari(wanita surga)
Mengumbar pandangan membuat hati tiada kesenangan kecuali dengan perkara yang haram.
Mengumbar pandangan akan memberi beban kepayahan bagi badan dan kedua mata.
Menundukkan pandangan akan membantu seseorang dalam menuntut ilmu.
Dalam sebuah hadits qudsi:
"Pandangan mata adalah panah beracun dari antara panah-panah Iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada-Ku maka Aku ganti dengan keimanan yang dirasakan manis dalam hatinya." (HR. Al Hakim).
Dalil - dalil:
a. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya ialah syaitan.” (HR.Ahmad)
b. Allah SWT berfirman, “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, ‘Hendaknya mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya……” (QS.24: 30)
c. Allah SWT berfirman, “Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya……” (QS.24: 31)
d. Rasulullah SAW bersabda, “Pandangan mata adalah salah satu dari panah-panah iblis, barangsiapa menundukkannya karena Allah, maka akan dirasakan manisnya iman dalam hatinya.”
e. Rasulullah saw. Bersabda, "Wahai Ali, janganlah engkau ikuti pandangan yang satu dengan pandangan yang lain. Engkau hanya boleh melakukan pandangan yang pertama, sedang pandangan yang kedua adalah resiko bagimu." (HR Ahmad)

" Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit di dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik ." (Al Ahzab: 32)

Literatur:
http://best-version.blogspot.com/2008/04/gadhul-bashar-nya-abu-hudzaifah.html
http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/nikmatnya-godhul-bashor.html
http://ski.padmanaba.or.id/2009/05/31/kalau-kamu-naksir-cowok/
http://ski.padmana.or.id/
www.gaulislam.com

Selasa, 19 Januari 2010

Salam Ukhuwah

MUKODIMAH

Assalamu'alaikum wr.wb
Alhamdulillah, pertemuan itu mudah-mudahan bernuansa para penghuni surga. Proses Tarbiyah yang senantiasa mendewasakan kami. Allah menjadi tujuan kami, Rasulullah tauladan kami, Alqur'an pedoman hidup kami, jihad adalah jalan hidup kami.
Allahu akbar
Keep Istiqomah selalu.

Wassalam